INILAH.COM, Pasaman — Kecelakaan lalu lintas menimpa rombongan pelajar dan guru SMA Negeri 1 Rao, Kabupaten Pasaman. Bus yang mereka tumpangi terjun ke sungai setelah menabrak pembatas jembatan. Peristi wa memilukan ini terjadi Senin (12/12) sekitar pukul 12.30 WIB.
Akibatnya, seorang guru tewas di tempat kejadian dan seorang pelajar mengalami luka serius.
Rombongan tersebut terdiri dari sebelas pelajar kelas XII IPA dan tiga orang guru yang menjadi pendamping.
Rombongan yang beranggotakan Fahrurozi, Debi Marta, Harfiandi, Sapriliani, Suci Amelia, M. Zulfadli, Reski, Safri Liana, Rahma Erin, Linda Yetti dan Mutia Sari, dan guru yang mendampingi Fatmawati, Nora dan Anwar, berangkat dari sekolah mereka menuju salah satu kampung di Nagari Koto Nopan dengan maksud takziah ke tempat salah seorang temannya yang meninggal orang tuanya.
Kanit Laka Lantas Polres Pasa man, Wisra N didampingi Indra mengatakan penyebab kecelakaan tersebut, diduga rem bus engkel bermerek dinding Pasma Jaya nomor polisi BA 3881 DA itu blong setelah melalui penurunan panjang.
Sopirnya kehilangan kendali yang akhirnya bus menabrak dinding jembatan sungai Aek Ulang Aling Kampung Batang Logu Jorong VIII Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara.
Akibat peristiwa itu, bodi mobil hancur, dalam posisi terbalik di sungai, sedangkan penumpangnya satu orang, Anwar (38) guru Agama meninggal dunia di tempat kejadian.
Ketika dikonfirmasi mengenai sopir bus tersebut, Wisra mengatakan belum ditemukan.
“Sopirnya belum diketahui, apakah melarikan diri atau hilang dibawa arus.” kata Wisra.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Nopan, M. Ansyari Lubis kepada Haluan mengatakan bahwa dia mengetahui kejadian itu dari masya rakatnya. Setelah itu langsung menuju TKP.
Dilihatnya kondisi mobil dalam keadaan terbalik (rodanya ke atas). Ia langsung menghubungi pos polisi meminta pertolongan. Bersama warganya, wali nagari dibantu aparat kepolisian Polsek Rao dan Polantas Pa saman spontan memberikan per tolongan. Dan para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Rao un tuk dilakukan pertolongan pertama.
Petugas Puskesmas Rao, Dr. Donna menyebutkan korban yang terdaftar 14 orang dengan rincian 11 orang pelajar dan tiga orang guru. Dari keempat belas itu satu orang meninggal di TKP yakni Anwar (38), sedangkan Fahrurozzi (18) beralamat di Kauman di rujuk ke Bukittinggi karena patah lengan tangan kirinya.
Debi Marta (18) alamat Pertanian Rao juga dirujuk ke Lubuk Sikaping karena terminum solar dengan kondisi muntah dan menurun kesadaran. Harfiandi (18) berlamat Polsek Rao juga dirujuk karena sakit pinggang dan menurun kesadaran. Sedangkan yang lainya dirawat dipuskesmas Rao.
Kepala Dinas Pendidikan, Khairil Anwar didampingi kepala SMAN I Rao, Faisal mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga besar SMAN I Rao dan Dinas Pendidikan Pasaman itu. Oleh sebab itu ia menghimbau kepada keluarga korban baik yang meninggal dunia maupun yang menjalani rawatan agar senan tiasa bersabar menerima cobaan Allah ini.
Menanggulangi musibah ini, pemerintah kabupaten Pasaman melalui Kepala Dinas Kesehatan, Desrizal berupaya memberikan pelayanan dan pertolongan kepada korban, selain tenaga medis di Puskesmas Rao, Ia juga menge rahkan seluruh mobil ambulan yang berada dekat dengan lokasi.
Saat itu terlihat seluruh puskesmas di kecamatan tetangga datang, di antaranya ambulan puskesmas Tapus, Rao Selatan, Kuamang dan Panti.
Dari pantauan Haluan di Puskes mas Rao, keluarga korban dan teman sama sekolahnya serta masyarakat berbondong-bondong melihat dari dekat kondisi korban. Isak tangis dan haru terpancar dari wajah pelajar Pasaman itu. Apalagi, musibah ini menimpa kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasio nal, dalam waktu dekat yakni Sabtu (17/12) mereka seharusnya men jalani ujian semester ganjil. [mor]
Akibatnya, seorang guru tewas di tempat kejadian dan seorang pelajar mengalami luka serius.
Rombongan tersebut terdiri dari sebelas pelajar kelas XII IPA dan tiga orang guru yang menjadi pendamping.
Rombongan yang beranggotakan Fahrurozi, Debi Marta, Harfiandi, Sapriliani, Suci Amelia, M. Zulfadli, Reski, Safri Liana, Rahma Erin, Linda Yetti dan Mutia Sari, dan guru yang mendampingi Fatmawati, Nora dan Anwar, berangkat dari sekolah mereka menuju salah satu kampung di Nagari Koto Nopan dengan maksud takziah ke tempat salah seorang temannya yang meninggal orang tuanya.
Kanit Laka Lantas Polres Pasa man, Wisra N didampingi Indra mengatakan penyebab kecelakaan tersebut, diduga rem bus engkel bermerek dinding Pasma Jaya nomor polisi BA 3881 DA itu blong setelah melalui penurunan panjang.
Sopirnya kehilangan kendali yang akhirnya bus menabrak dinding jembatan sungai Aek Ulang Aling Kampung Batang Logu Jorong VIII Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara.
Akibat peristiwa itu, bodi mobil hancur, dalam posisi terbalik di sungai, sedangkan penumpangnya satu orang, Anwar (38) guru Agama meninggal dunia di tempat kejadian.
Ketika dikonfirmasi mengenai sopir bus tersebut, Wisra mengatakan belum ditemukan.
“Sopirnya belum diketahui, apakah melarikan diri atau hilang dibawa arus.” kata Wisra.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Nopan, M. Ansyari Lubis kepada Haluan mengatakan bahwa dia mengetahui kejadian itu dari masya rakatnya. Setelah itu langsung menuju TKP.
Dilihatnya kondisi mobil dalam keadaan terbalik (rodanya ke atas). Ia langsung menghubungi pos polisi meminta pertolongan. Bersama warganya, wali nagari dibantu aparat kepolisian Polsek Rao dan Polantas Pa saman spontan memberikan per tolongan. Dan para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Rao un tuk dilakukan pertolongan pertama.
Petugas Puskesmas Rao, Dr. Donna menyebutkan korban yang terdaftar 14 orang dengan rincian 11 orang pelajar dan tiga orang guru. Dari keempat belas itu satu orang meninggal di TKP yakni Anwar (38), sedangkan Fahrurozzi (18) beralamat di Kauman di rujuk ke Bukittinggi karena patah lengan tangan kirinya.
Debi Marta (18) alamat Pertanian Rao juga dirujuk ke Lubuk Sikaping karena terminum solar dengan kondisi muntah dan menurun kesadaran. Harfiandi (18) berlamat Polsek Rao juga dirujuk karena sakit pinggang dan menurun kesadaran. Sedangkan yang lainya dirawat dipuskesmas Rao.
Kepala Dinas Pendidikan, Khairil Anwar didampingi kepala SMAN I Rao, Faisal mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga besar SMAN I Rao dan Dinas Pendidikan Pasaman itu. Oleh sebab itu ia menghimbau kepada keluarga korban baik yang meninggal dunia maupun yang menjalani rawatan agar senan tiasa bersabar menerima cobaan Allah ini.
Menanggulangi musibah ini, pemerintah kabupaten Pasaman melalui Kepala Dinas Kesehatan, Desrizal berupaya memberikan pelayanan dan pertolongan kepada korban, selain tenaga medis di Puskesmas Rao, Ia juga menge rahkan seluruh mobil ambulan yang berada dekat dengan lokasi.
Saat itu terlihat seluruh puskesmas di kecamatan tetangga datang, di antaranya ambulan puskesmas Tapus, Rao Selatan, Kuamang dan Panti.
Dari pantauan Haluan di Puskes mas Rao, keluarga korban dan teman sama sekolahnya serta masyarakat berbondong-bondong melihat dari dekat kondisi korban. Isak tangis dan haru terpancar dari wajah pelajar Pasaman itu. Apalagi, musibah ini menimpa kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasio nal, dalam waktu dekat yakni Sabtu (17/12) mereka seharusnya men jalani ujian semester ganjil. [mor]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar