Sabtu, 28 Januari 2012

26 Siswa Pasaman Dipaksa Gurunya Injak Al Quran

26 Siswa Pasaman Dipaksa Gurunya Injak Al Quran

26 Siswa Pasaman Dipaksa Gurunya Injak Al Quran
perisai.net
Warga Pasaman geger akibat ulah oknum guru berinisial SW di salah satu SMA negeri di Pasaman. Pasalnya, guru itu menghukum 26 siswanya dengan cara menginjak Al Quran. 26 siswa tersebut kini trauma, dihantui rasa berdosa.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, kejadian ini berawal dari rasa tidak senang oknum guru tersebut karena diejek siswa. Namun, hukumannya di luar kewajaran. Guru yang tak terpuji itu menghukum siswa dengan menginjak Al-Quran, Rabu (18/1).
Dalam sekejap, informasi itu dengan cepat tersiar luas, bahkan sampai ke telinga DPRD Pasaman dan Disdik Pasaman. Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Khairil Anwar membenarkan informasi tersebut.
Menindaklanjuti itu, sore kemarin (20/1), Kadisdik dan anggota DPRD dapil Bonjol mendatangi SMA tersebut untuk klarifikasi. Selain melakukan pertemuan dengan siswa, Disdik juga melaksanakan pertemuan dengan wali murid siswa yang dihukum tersebut. “Guru tersebut telah meminta maaf secara langsung,” jelas Khairil.
Tindakan tegas telah diberikan kepada oknum guru tersebut. Kemarin, SW telah dinonaktifkan mengajar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. “Proses selanjutnya belum dapat kita pastikan. Namun yang jelas, untuk sementara, dia telah dinonaktifkan,” ujarnya.
Irwan Arifin, anggota DPRD asal Bonjol, dalam kunjungan ke SMA tersebut, mengutuk keras aksi dan tindakan tak terpuji SW. “Kita minta yang bersangkutan diberikan sanksi tegas. Ini telah melukai dan mencederai hati dan akidah umat,” tegasnya.
Tak Boleh Dibiarkan
Sejumlah pihak mengecam dugaan tindakan tak wajar guru “SW” tersebut. Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Prayitno, menilai perbuatan guru itu sudah sangat keterlaluan. Sebagai pendidik, mestinya guru mengayomi anak didiknya. Bukan malah berlaku sebaliknya.
Menurut Dosen Pascasarjana UNP itu, selain menyalahi moral, perbuatan guru tersebut juga menghina agama Islam. “Yang pasti, tindakan guru ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Prayitno.
Guru harus sadar dengan posisinya. Posisi sebagai orang yang dicontoh. Untuk itu, guru harus mampu memberi contoh baik bukan malah memberi contoh yang buruk. Guru punya tanggung jawab memperbaiki perilaku anak dengan cara-cara yang mendidik. Bukan dengan cara-cara yang tidak mendidik serta tindakan kekerasan. “Pihak terkait harus memberikan peringatan keras agar guru ini sadar dan tidak mengulang lagi perbuatannya,” tukasnya.
Syarat mutlak menjadi pendidik selain mempunyai kecerdasan tinggi, juga harus bisa berkomunikasi dengan anak didik. “Setiap lembaga pendidikan harus memperhatikan syarat-syarat ini. Kita tak ingin kejadian serupa terulang lagi,” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Majelis Dakwah MUI Sumbar, Duski Samad. “Masya Allah,” ujar Duski. Hal ini disebabkan ekses tidak baiknya proses seleksi (rekruitmen) guru.
“Selama ini, orientasinya hanya uang. Ketika rekruitmen sudah salah, output nya pun tidak benar. Guru itu semestinya orang-orang terpilih, bukan orang yang hanya berorientasi pada uang,” tegas Duski.
Kedua, penyebabnya karena adanya degradasi dari pembentukan pribadi (internalisasi) dari seseorang sebagai bagian dari masyarakat yang memilih profesi guru.
Selain faktor internal dan eksternal, juga disebabkan lemahnya faktor pengawasan, walau selama ini perangkat pengawasan itu sudah dimulai dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat tertinggi. Namun demikian, pengawasan ini masih belum berjalan maksimal.
“Pengawasan ini belum berjalan menyuluruh,” jelas Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang itu.
Ke depan, perlu tindakan pembinaan berkelanjutan. Ada sanksi tegas ketika seorang guru bersalah, dan ada penghargaan ketika seorang guru mendapat prestasi.
“Penegakan disiplin juga harus ditingkatkan. Dinas terkait harus memperkuat komitmennya dalam bekerja. Jangan cepat puas, terus melakukan pembenahan,” pungkasnya.

Rabu, 04 Januari 2012

Rombongan SMA 1 Rao Terjun ke Sungai


Headline
Foto : ilustrasi
Oleh: Haluan Padang
Sindikasi - Selasa, 13 Desember 2011 | 01:55 WIB
INILAH.COM, Pasaman — Kecelakaan lalu lintas menimpa rombongan pelajar dan guru SMA Negeri 1 Rao, Kabupaten Pasaman. Bus yang mereka tumpangi terjun ke sungai setelah menabrak pembatas jembatan. Peristi wa memilukan ini terjadi Senin (12/12) sekitar pukul 12.30 WIB.
Akibatnya, seorang guru tewas di tempat kejadian dan seorang pelajar mengalami luka serius.
Rombongan tersebut terdiri dari sebelas pelajar kelas XII IPA dan tiga orang guru yang menjadi pendamping.
Rombongan yang beranggotakan Fahrurozi, Debi Marta, Harfiandi, Sapriliani, Suci Amelia, M. Zulfadli, Reski, Safri Liana, Rahma Erin, Linda Yetti dan Mutia Sari, dan guru yang mendampingi Fatmawati, Nora dan Anwar, berangkat dari sekolah mereka menuju salah satu kampung di Nagari Koto Nopan dengan maksud takziah ke tempat salah seorang temannya yang meninggal orang tuanya.
Kanit Laka Lantas Polres Pasa man, Wisra N didampingi Indra mengatakan penyebab kecelakaan tersebut, diduga rem bus engkel bermerek dinding Pasma Jaya nomor polisi BA 3881 DA itu blong setelah melalui penurunan panjang.
Sopirnya kehilangan kendali yang akhirnya bus menabrak dinding jembatan sungai Aek Ulang Aling Kampung Batang Logu Jorong VIII Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara.
Akibat peristiwa itu, bodi mobil hancur, dalam posisi terbalik di sungai, sedangkan penumpangnya satu orang, Anwar (38) guru Agama meninggal dunia di tempat kejadian.
Ketika dikonfirmasi mengenai sopir bus tersebut, Wisra mengatakan belum ditemukan.
“Sopirnya belum diketahui, apakah melarikan diri atau hilang dibawa arus.” kata Wisra.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Nopan, M. Ansyari Lubis kepada Haluan mengatakan bahwa dia mengetahui kejadian itu dari masya rakatnya. Setelah itu langsung menuju TKP.
Dilihatnya kondisi mobil dalam keadaan terbalik (rodanya ke atas). Ia langsung menghubungi pos polisi meminta pertolongan. Bersama warganya, wali nagari dibantu aparat kepolisian Polsek Rao dan Polantas Pa saman spontan memberikan per tolongan. Dan para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Rao un tuk dilakukan pertolongan pertama.
Petugas Puskesmas Rao, Dr. Donna menyebutkan korban yang terdaftar 14 orang dengan rincian 11 orang pelajar dan tiga orang guru. Dari keempat belas itu satu orang meninggal di TKP yakni Anwar (38), sedangkan Fahrurozzi (18) beralamat di Kauman di rujuk ke Bukittinggi karena patah lengan tangan kirinya.
Debi Marta (18) alamat Pertanian Rao juga dirujuk ke Lubuk Sikaping karena terminum solar dengan kondisi muntah dan menurun kesadaran. Harfiandi (18) berlamat Polsek Rao juga dirujuk karena sakit pinggang dan menurun kesadaran. Sedangkan yang lainya dirawat dipuskesmas Rao.
Kepala Dinas Pendidikan, Khairil Anwar didampingi kepala SMAN I Rao, Faisal mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga besar SMAN I Rao dan Dinas Pendidikan Pasaman itu. Oleh sebab itu ia menghimbau kepada keluarga korban baik yang meninggal dunia maupun yang menjalani rawatan agar senan tiasa bersabar menerima cobaan Allah ini.
Menanggulangi musibah ini, pemerintah kabupaten Pasaman melalui Kepala Dinas Kesehatan, Desrizal berupaya memberikan pelayanan dan pertolongan kepada korban, selain tenaga medis di Puskesmas Rao, Ia juga menge rahkan seluruh mobil ambulan yang berada dekat dengan lokasi.
Saat itu terlihat seluruh puskesmas di kecamatan tetangga datang, di antaranya ambulan puskesmas Tapus, Rao Selatan, Kuamang dan Panti.
Dari pantauan Haluan di Puskes mas Rao, keluarga korban dan teman sama sekolahnya serta masyarakat berbondong-bondong melihat dari dekat kondisi korban. Isak tangis dan haru terpancar dari wajah pelajar Pasaman itu. Apalagi, musibah ini menimpa kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasio nal, dalam waktu dekat yakni Sabtu (17/12) mereka seharusnya men jalani ujian semester ganjil. [mor]

Objek wisata pasaman





Mobil Di pasaman Timur

inilah mobil PMP Pasaman dumai dan pkn baru..   kalau mau kesana naik mobil ini aja hehehe yaman coi

KESEMPATAN DATANG BUKAN KARENA DITUNGGU TAPI KESEMPATAN DATANG KARENA DICIPTAKAN


Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Pasaman yang berlokasi di seberang rumah dinas Bupati Pasaman, diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi di acara yang digelar di Lubuk Sikaping, ibukota kabupaten, Minggu, 4 Juni 2006. Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur, bupati dan walikota se-Sumbar, anggota DPRD setempat, jajaran pejabat pemkab, muspida dan tokoh masyarakat, juga dihadiri oleh Kepala Perpusnas Dady Rachmananta. Pada kesempatan ini pula diserahterimakan mobil perpustakaan keliling (MPK) dari Kaperpusnas kepada Gubernur sebanyak empat unit, yang masing-masing diperuntukkan bagi perpustakaan diKabupaten Pasaman, Kota Solok, serta dua unit lainnya untuk provinsi yang dioperasikan oleh Badan Perpustakaan Daerah di Padang.

Keberadaan sebuah perpustakaan daerah merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pembangunan untuk mewujudkan kota Lubuk Sikaping sebagai pusat pelayanan pendidikan di Kabupaten Pasaman. Potensi lembaga pendidikan di wilayah ini meliputi tiga perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Universitas Bung Hatta, 15 SLTA, 21 SLTP, 232 SD/MI dan 3 lembaga kursus, sebagaimana dilaporkan Bupati Pasaman Yusuf Lubis dalam sambutannya mengawali acara. Perpustakaan daerah ini baru memiliki koleksi lebih kurang 4,600 eks untuk melayani penduduk Pasaman yang berjumlah lebih dari 200 ribu, suatu jumlah yang belum memadai.

Sambutan dilanjutkan oleh Kaperpusnas dan Gubernur, diteruskan dengan penekanan tombol oleh Gubernur bersama-sama Kaperpusnas dan Bupati Pasaman yang membuka selubung papan nama perpustakaan. Perpustakaan secara simbolik dibuka oleh Kaperpusnas dengan memutar kunci pintu masuk menandai dimulainya layanan perpustakaan. Acara hari itu diakhiri dengan peninjauan oleh Gubernur dan segenap undangan.

Walaupun koleksinya masih jauh dari cukup, namun perpustakaan ini telah dilengkapi dengan aplikasi dan perangkat otomasi perpustakaan yang juga bisa mengakses internet. Sebagai sumbangan dari PT Telkom, sistem ini tercakup dalam jaringan komputer pemkab. Lokasi yang strategik di pusat kota, juga memberi nilai lebih untuk keberadaan sebuah perpustakaan. Untuk selanjutnya, perpustakaan daerah tersebut diprojeksikan menjadi perpustakaan satelit dari Perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi. Adapun dengan hadirnya sebuah MPK, diharapkan seluruh warga Kabupaten Pasaman bisa menikmati layanan perpustakaan sampai ke pelosok, tidak hanya mereka yang berada di kota Lubuk Sikaping.

Sebelum kegiatan peresmian ini, Kaperpusnas yang disertai Kepala Biro Hukum & Perencanaan Sri Sularsih dan staf, serta Kepala Badan Perpustakaan Daerah Sumbar O.S. Yerli dan staf, pada pagi harinya meninjau pembangunan Perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi. Bupati Bukittinggi Jufri yang mendampingi rombongan menjelaskan bahwa projek ini diperkirakan akan siap pada akhir Agustus untuk diresmikan Presiden pada bulan September, bersamaan dengan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan.


siapakah yang berhak memutuskan sesuatu kenyataan

PASAMAN TIMUR IKSAN JAYA

semoga semuanya berguna bagi para pembaca tentang pasaman